Maafkan aku. yang terlalu dalam menelusuri memori kenangan termanis mu kekasih. bersama kekasih lama mu..? kau sangat terlihat bahagia.
dibalik keelokan matamu..? kau menyimpan pena sejarah kebahagiaanmu bersama kekasih lama yang agungkan itu kekasih.
Setelah kemudian hari serpihan kata-kata, kalian uraikan dgn penuh rasa cinta..? Cinta yang sangat suci menghiasi kegelapan menjadi terang.
Begitu indah nya, kisah cinta yg kalian semayankan dalam lamunan perasaan..? Perasaan yg begitu melekatkan jiwa, nan sehingga menghangatkan kedamaian cinta di antara kalian sepasang kekasih yg berbahagia.
Tapi aku harus sampaikan kepada kau kekasih, Bahwa aku sangat marah dan gelisah..? Gelisa melihat kebahagiaan yg kalian ciptakan dengan momen keromantisan masa silammu.
Aku harus berkata jujur kepada mu wahai kekasih..? Kekasih kau ibaratakan bunga..? Bunga yang selalu mekar di kunjung pagi ta pernah usaih, yang terus menapaki keabadian cinta.
Dalam kemesraan kalian, aku benar- benar iri dan terpaku menahan peri, melihat kemesraan yg kalian ciptakan di masa lalu..? Masa lalu silam dengan sejuta kenangan yang terindah kalian rasakan.
Dalam setiap pijakan kaki, kau terus melangkah..? Melangkah menelusuri ruang kebahagiaan. Dalam postingan mu selalu ada sosok laki-laki tangguh yg kau tandai, melalui sosmed kau mengumbar kebahagiaan mu bersama nya kekasih.
Sekarang hadir sebuah pertanyaan baru terhadap mu kekasih, di masa lalu mu itu..? kau bersama kekasi mu dulu. dan sekarang kau sudah terjatuh dalam pelukan ku.
aku melihat bahwa sampai hari ini, kau terlihat sangat berpaling dari ku kekasih. Kini kau mengunci pintu kebahagiaan itu, ketika kehadiran cinta suci ku, sudah ingin menua harmonis terhadapmu, kau mematahkan semangat ku kekasih.
baru satu kali, yg kau umbar-umbar di sosmed tentan kehadiran ku dalam hidup mu, sedangkan di masa lalu mu..? kau menebarkan pesonah indah terhadap publik, dengan mengumbarkan kebahagiaan itu, Kau mengiprakan beribu fantastik dengan kekasihmu.
tapi kenapa hari ini kekasih, kau sangat terlihat berbeda seperti yang dulu kekasih. Kenapa aku harus di kucilkan dan diamkan seperti ini, apa akau pernah buat kesalahan terhadapmu.
akupun sangat marah, egois, cemburu dan sangat kecewa terhadap mu yang tidak menghargai perjuangan ku kekasih. apakah ini balasan yang berikan kepadaku, owh kau sangat luar biasa kekasih.
Ketika aku melihat kemesraan masa lalumu. Aku hanya bisa pasrah, terdiam kekasih, nan akupun sangat terpukul dalam kisah ini. apakah kehadiranku dalam hidupmu, membuat kau kecewa,terluka dan menangis menjerit kesakitan? Apakah begini yang kau rasakan selama ini kekasih.
Owh..? tidak tuhan.. hari ini aku hanya bisa menangis dan menjerit menahan rasa sakit ini. Kukira cinta ini bisa mengubah keterpurukan cepat berlalu. owh..? Ternyata tidak tuhan.. yg terlihat hanyalah bencana, bencana yg besar melanda cinta ini Menjadi puing-puing penderitaan.
owh..? inikah yang dinamakan cinta..? Cinta suci yang kau utarakan melalui perasaan mu kekasih. Owh..? apakah ini kebahagiaan yg kau ciptakan untuk ku kekasih.
Owh..? apakah ini yg kau harapkan dari perjuangan ku selama ini? Apakah hanyalah sebuah penyiksaan batin, yang kau berikan kepadaku kekasih.
“(Ilham Saputra)”
(19 April 2020)